Kepedulian dan perhatian cendikiawaan, intelektual dan pemuka Minangkabau untuk mengantisipasi dan mencari pemecahan masalah tentang kecendrungan negatif dari perubahan-perubahan yang terjadi saat ini patut sekali diresponi oleh semua pihak. Dari beberapa kali seminar dan diskusi tentang problematika masyarakat Minangkabau saat ini dengan segala aspeknya, hampir semua pemakalah dan peserta diskusi menyimpulkan bahwa masalah utama yang menjadi biang kerok dari berbagai krisis yang melanda masyarakat Minangkabau sekarang adalah bermula dari tercerabut-nya masyarakat dari akar budayanya sendiri.
Budaya Minangkabau yang terangkum dalam Agama Islam dan adat istiadat tidak lagi berada pada posisi yang sebenarnya, jika tidak dikatakan telah menfosil dalam “aquarium sejarah”. Kenyataan seperti di atas, tidaklah terlalu sulit untuk membuktikannya. Sesungguhnya, adat Minangkabau adalah suatu konsepsi mengan-dung arti dan ajaran yang mencakupi setiap aspek kehidupan dalam masyarakat. Norma ajaran adat itu tersimpan dalam pepatah-petitih, mamang, bidal, pantun dan gurindam. Di sana tersimpan mutiara dan kaedah-kaedah kehidupan yang tinggi nilai untuk kepentingan hidup bergaul dengan masyarakat. Kalimat demi kalimat yang disusun, diucapkan dengan kata-kata kiasan (indirek), juga merupakan kesukaran untuk memahami arti dan tujuannya tanpa membaca arti yang tersirat didalamnya.
Ulasan
Belum ada ulasan.